hkbpkebayoran - Gereja menjadi berkat

H A R I I B U


Admin 409 x dilihat Dec 22, 2023

Rabu 22 Desember 2023

Setiap tanggal 22 Desember, diperingati sebagai Hari Ibu. Tahun ini, Hari Ibu jatuh pada hari ini, Rabu 22 Desember 2023.Hari ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Menilik sejarah Mother’s Day dan Hari Ibu, ternyata yang kita peringati di Indonesia sebagai Hari Ibu, adalah Ibu sebagai perempuan yang diharapkan maju dan berani,berharkat serta berpendidikan. Perempuan Indonesia sepakat untuk menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.Pada saat berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938, dengan mengambil tanggal pertama berlangsungnya Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta, yang berlangsung pada 22-25 Desember 1928. Kongres I ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.Selayaknya sebagai perempuan Indonesia kita berbangga hati, karena sudah hampir mendekati satu abad yang lalu perempuan Indonesia ternyata memiliki visi yang sangat maju dibandingkan dengan bayangan banyak orang mengenai perempuan Indonesia masa sebelum kemerdekaan. Satu pertanyaan muncul apakah kita terlena, sehingga sering kali kita tidak menyadari bahwa perempuan dan seorang Ibu adalah suatu kata dan makna yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain terutama dalam hal perjuangan hidup?

Menilik perjuangan dan cinta kasih dari seorang ibu, selayaknyalah sematan dan gelar kehormatan, kekaguman dilayangkan pada para ibu karena kemampuan mereka menebarkan cinta dalam perjuangan yang luar biasa. Ibu sangat kaya dengan sentuhan cinta, perhatian, kasih sayang, pengertian, belaian, dan kelembutan. Semua itu adalah deretan kekuatan dan kekayaan cinta yang ditaburkan ibu kepada anak-anaknya. Tiadalah berlebihan kalau kita menyepakati bahwa ibu perlu dijunjung tinggi dan dihargai dalam sebuah momen spesial seperti Hari Ibu.

Refleksi Hari Ibu dari segi Kekristenan

“Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau”(Luk.11:27). Uacapan itu diserukan di tengah orang banyak oleh seorang perempuan kepada Tuhan Yesus.Dia kagum pada penampilan Yesus: muda cakap dan berwibawa. Namun selain mengagumi Yesus, perempuan ini juga sedang mengagumi seseorang lain. Perempuan itu tahu, bahwa Yesus pasti mempunyai seorang ibu. Ia berpikir dalam hati:Luar biasa rabi yang muda ini. Siapa gerangan ibunya?Alangkah bahagianya yang mempunyai anak seperti ini.

Mother’s Day atau hari Ibu awalnya berakar dari kebudayaan Yunani, yang mula-mula ditujukan untuk pemujaan terhadap Rhea, Ibu dari segala Dewa-Dewi Yunani. Kemudian seiring berjalannya, peradaban, kebiasaan menhormati ibu dilanjutkan oleh bangsa Romawi kuno kepada ibu dari segala Dewa-Dewi merekaa, Cybele. Tradisi ini pada zaman sekarang dilanjutkan oleh kaum kristiani dalam bentuk pemujaan kepada Bunda Maria/Mary, Ibunda Kristus. Di Amerika, tradisi Mother’s Day baru ditetapkan secara nasional sebagai Mother’s Day pada tahun 1914 oleh Presiden Woodrow Wilson.

Mengapa kita merasa bahwa ibu perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga perlu sebuah hari yang disebutkan Mother’s Day bagi mereka? Tidaklah berlebihan kalau hal ini penting, ibu seperti seperti telah diketahui adalah seorang pejuang yang berkorban luar biasa bagi anak-anaknya. Satu perjuangan yang sangat penting adalah ketika mereka menderita saat melahirkan seorang bayi dari rahimnya. Saya dan Anda adalah buah dari perjuangan seorang ibu. Ini adalah penderitaan lahir batin, di mana nyawa seorang ibu dipertaruhkan di dalamnya. Setelah seorang anak selamat lahir di dunia, peran sang ibu tidak berhenti di situ, mereka menjadi pembimbing, pengasuh, sahabat yang yang membesarkan anak-anak-nya dengan penuh cinta. Seorang ibu akan melakukan apa saja demi membuat anak-anak mereka tumbuh menjadi besar dan berhasil menjadi manusia utuh. Dengan cinta dan kasih sayang, ibu mengajari bayi kecil tadi hidup, tumbuh besar, dan membanggakan mereka.Dalam buku Religious Thinking from Childhood to Adolescence,Ronald Goldman mencatat hasil belasan peneliti tahap-tahap perkembangan iman. Goldman menulis;”The importance of home and parental influence upon various aspects of religious behavior is brought out by many studies. Here the attitude of parents to religion appears to be the most important factor.”Artinya: Pentingnya keluarga dan pengaruh orangtua atas berbagai segi perilaku religious dilaporkan oleh banyak penelitian. Di sini sikap ibu terhadap agama menjadi faktor paling penting. Hal itu juga sudah ditulis oleh pengarang Amsal:”Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu’(Amsal 22:6).Kata Ibrani chanak (=latih sejak dini, biasakan dari awal). Terjemahan bebasnya adalah:dari permulaan tunjukkan jalan yang betul kepada anakmu, maka untuk seterusnya ia akan menempuh jalan itu.Awal perilaku religious ditabur oleh ibu.Ibu yang mulai menanam benih cita rasa religious dalam diri anak.Anak cepat menyerap apa yang didengar dan dilihatnya. Agama bukan diajarkan melainkan diteladankan.Kalau sekarang orang bertanya,”Mengapa Anda memeluk agama Kristen?”, maka dengan kesungguhan saya akan menjawab,”Karena ibu.”

Sebuah pengorbanan yang mahabesar dalam cinta dan kasih sayang yang penuh hati dari seorang ibu terhadap anak-anak mereka. Ibu memberikan goresan catatan manis mengenai hidup, perjuangan, dan cinta. Memberikan goresan catatan manis mengenai hidup, perjuangan, dan cinta. Memberikan harapan dalam lingkup kebagiaan dan tangis menjadi satu dalam pelukan bernama pengorbanan hidup. Layaklah kiranya mereka dihargai sebagai seorang pahlawan tanpa pamrih yang berjuang demi kehidupan anak-anak mereka.

Ibu telah menebarkan benih-benih kebahagiaan dan arti hidup yang sebenarnya, memberikan suapan makna kesedihan dan penderitaan, menyentuh dengan tangis dan tawa, mengajari mencintai dengan berkorban.Mulai dari bulan pertama sejak di dalam rahim, ibu telah mencintai janin anaknya dengan memberikan kesempatan bagi sang janin anaknya dengan memberikan kesempatan kepada janin untuk hidup dan merasakan dunia. Berbulan-bulan sang anak berada di rahim dan akhirnya mereka melihat dunia dengan kehidupannya.Selama Sembilan bulan setiap hari ia membisikkan doa bagi anak dalam kandungannya. Ia menanggung sakit dan nyeri proses melahirkan. Ia yang keluar darah dan air mata. Ia menyusui. Ia meninabobokan.Ia membelai.Ia bersenandung.Ia terbangun tengah malam. Ia mengganti popok. Ia memandikan. Ia menggosokkan obat. Ia mengajar berdoa. Ia menemani belajar menulis a-b-c.Dan seterusnya. Ibu telah mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya bagi sang anak. Saya dan termasuk Anda adalah buah kasih dari pengorbanan sang ibu. Kemarin, hari ini dan nanti adalah hari di mana kita tetap menghargai dan mencintai ibu dengan segenap hati. Ibu telah membimbing kita menuju kedewasaan hidup. Ibu telah berkorban luar biasa tanpa bisa diukur sebesar mana pengorbanan ini. Sepanjang kehidupan ini telah dilalui dengan kasih dan kesetiaan dari sang ibu. Layaklah kita menghargai pengorbanan sang ibu.Tatkala kita terbaring lemas kehilangan harapan, sang ibu datang dengan cintanya, meberi senyuman, mengapa, dan menyuap rasa cinta ke dalam sanubari kita. Sungguh sebuah suguhan yang penuh rasa cinta dan saying. Mencintai ibu berarti mencintai diri sendiri, ibu adalah bagian nyawa hati dan perasaan kita. Kehilangan sosok ibu berarti kehilangan bagian dari nyawa hati dan jiwa.Sosok dan pengorbanan seorang ibu memberi kita sebuah inspirasi besar untuk berkorban dan berjuang menebarkan kasih sayang dan kebahagiaan kepada semua insan makhluk bumi. Rasanya tidak cukup hanya mencintai orang-orang terdekat saja, melainkan menebarkan benih-benih kebahagiaan kepada sebanyak mungkin orang.

         Mari belajar berkorban dengan hati yang ikhlas dalam mengarungi hidup ini, menebarkan benih cinta dan kesetiaan, menanam kasih dan pengertian kepada sesama manusia. Hidup terlalu singkat jika hanya dilewati dengan hal-hal yang bersifat komersial tanpa nilai pengorbanan cinta dan kasih. Ibu menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.Jika kita mengasihi sesama manusia maka kita menjadi sejiwa, sehati dan semangat dengan Allah Bapa kita di dalam Yesus Kristus. Dengan sikap mengasihi ini kita ternyata anak-anak Allah. Sebagai orang-orang percaya akan Yesus Kristus yang sudah menerima kasih-Nya, maka Allah memerintahkan agar kita juga mengasihi sesasama manusia. Buat orang yang bukan Kristen hal menerima kasih itu sulit benar. Tapi bagi setiap orang Kristen haruslah bertambah-tambah pengenalan dan pengertiannya akan kasih Allah yang sudah diterimanya. Seharusnyalah kasih Allah yang menonjol dalam kehidupan orang Kristen dan bukan kasih manusia yang tidak sempurna ini. Menyatakan kasih Allah dalam kehidupan kita ataupun ataupun di tengah jemaat tidak lepas dari pengenalan yang mendalam terhadap sesama dan keadaan manusia. Dasar kasih orang Kristen kepada sesamanya bertolak dari sabda Yesus sendiri karena Allah telah lebih dahulu mengasihi sesama manusia. Kasihilah dengan sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak dosa (1 Pet.4:8). Dan juga di dalam kasih kita tidak perlu takut berbuat apapun karena kasih yang sempurna melenyapkan ketakuatan ( 1 Yoh.4:18).

HKBP Taman Mini, 22 Desember 2023

Pdt.Luhut P. Hutajulu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave A Comment

hubungi kami