Website ini didesain oleh UKM2ONLINE.com, buat website kamu sekarang Mulai
Retreat Dewan Marturia dan Evangelis se HKBP Distrik VIII DKI Jakarta.
Rombongan berangkat dari Jakarta menuju Cisarua dengan Bis yang di charter dan start dari RS.UKI Cawang tgl. 02 Juni 2023 Pkl.09.00 WIB. Sebagian peserta Retreat berangkat menggunakan mobil pribadi.
Acara dimulai 15.20 WIB dimulai dengan ibadah pembukaan dipimpin oleh Pdt. Advent L. Nababan. Liturgis oleh Ev. Risma Sirait. Renungan oleh Pdt. Advent Nababan (1 Korintus 15:58) “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”
Bersyukur pada Tuhan melalui Marturia HKBP Distrik, Pokja Marturia, Evangelis kita dapat menyatukan hati untuk melaksanakan pemberdayaan retreat hari ini. Maknanya untuk melihat pekerjaan kita ke depan sangat banyak. Kisah Nommensen ketika kecil jatuh sakit berjanji bila sembuh akan memberitakan Injil. Mujizat terjadi dia sembuh dan sejak itulah dia memberitakan Injil. Itulah kita sekarang, apa yang Nommensen nazarkan menjadikan sekarang HKBP. Jerih payahnya tidak sia-sia. Iman percaya kita itulah yang membuat kita bisa berdiri teguh. Tuhan sendiri dalam komitmen kita. Firman Tuhan menghingatkan jangan goyah. Sekaligus menyerahkan diri kita kepada Tuhan. Giatlah selalu artinya tugas kita banyak. Kita mencari bentuk pelayanan yang konstekstual. Nafas dari gereja adalah Marturia. Beritakanlah injil untuk segala makhluk. Melalui retreat ini biarlah kita diberi motivasi kembali. Jangan goyah giatlah selalu. Ingatlah jerih payahmu tidak pernah sia-sia. Ibadah selesai Pkl.15.40 WIB
Kordinator Acara Retreat St. Edhy Hutagalung Memaparkan schedule acara, diharapkan peserta mengikuti seluruh acara dengan seksama dan tepat waktu serta pembagian kamar peserta retreat dan melaporkan yang hadir acara Retreat sebanyak 63 orang. Pembukaan lintas acara. Bendahara St. Robin Siahaan: Pertemuan sangat luar biasa didasari pos ni roha. Persiapan Retreat hanya dengan pertemuan sekali di HKBP Rawamangun, dan acara ini dapat dilaksanakan, dengan kebersamaan dari Dewan Marturia Huria dan para Evangelis . Bendahara memaparkan pemasukan dan pengeluaran dan dana masih adanya kekurangan 17 juta rupiah, dan menghimbau kepada peserta untuk berpartisipasi membantu. Secara spontanitas para peserta menyambut ajakan dari bendahara dan acara berjalan dengan baik.
SESI I: DISKUSI BERSAMA MARTURIA DAN TIM EVANGELISASI
St. Merphin Panggabean
Ketua Pokja Marturia Distrik VIII DKI Jakarta: St. Merphin Panggabean: pemaparan materi.
Gereja yang baik adalah gereja yang selalu menjalankan Tri Tugas Panggilannya, yaitu : Koinonia (persekutuan); Marturia (kesaksian) dan Diakonia (pelayanan sosial). Di dalam triutugas pokok tersebut, dipahami bahwa pelayanan gereja yang diinginkan adalah pelayanan gereja yang holistik (aspek Rohani dan aspek jasmani). Ada kesan selama ini pelayanan Evangelis kurang di Huria. Supaya makna PI bisa lebih baik lagi. Mereview Dewan Marturia di gereja. Marturia merupakan bagian Tri Tugas panggilan gereja. Diharapkan setelah retreat ini HKBP mengeluarkan SOP atau pedoman program penginjilan yang dilakukan seksi PI yang berkolaborasi dengan evangelis di huria setempat. Bagaimana Evangelis selama ini terpisah? Contoh di HKBP Kebayoran Baru mengajak Evangelis untuk bekerjasama melayani di huria. Bagaimana metode yang baik mengajak evangelis untuk penginjilan bersama di huria. Bagaimana membuka pos pelayanan huria misalnya di Pasar atau di kelompok marginal. Di Huria juga ada PI ke dalam dan ke luar. Ada metode EE, Hagai atau Sekolah Alkitab dengan silabus yang disusun menurut kebutuhan dari huria setempat. Diharakan retreat ini tidak siasia, kita dapat membuat kesepakatan untuk bersama melayani penginjilan. Cita-cita kita untuk ikut pelayanan di pos penginjilan HKBP, atau membuka pos pelayanan baru di mal atau Pasar, semoga dapat terwujud. Banyak sekali yang dapat diperbuat di huria kita masing- masing untuk mengembangkan penginjilan dan Marturia. Kita dapat berdiskusi dengan Marturia dan Evangelis.
Ketua Evangelis Ev. Wilfried Manurung: Pemaparan materi
Evangelis adalah salah satu tohonan di HKBP. Diperkenalkan PengurusEvangelis Distrik VIII Jkt. Yang baru
Evangelis itu milik kita semua baik Marturia, Diakonia, Koinonia, Sintua, Pendeta dan semua orang percaya adalah Evangelis. (Mat 28:19-20). Bidang pelayanan Rumah Sakit, Pasar Senen, Pendidikan, Panti Jompo, Lapas, Marginal. Marturia Huria agar siap ikut untuk dijadwal pelayanan ke lapas. Rencana membuka pelayanan di Kampung Rambutan. Kami ada sekitar 80 evangelis siap mendampingi mengajari siapa saja yang mau melayani untuk menyampaikan kabar baik. Sehingga kita semua dapat menjadi penginjil2 yang bisa berbuah dengan mengembangkan penginjilan.
Pertanyaan- pertanyaan:
Ev. Osman Siregar HKBP Suprapto:
Dana dari gereja untuk operasional Evangelis minimal ada tapi sedikit?
Pelayanan di Pasar. Minggu di UU RI setiap perkumpulan dibuat di luar harus diketahui polisi.
Ev. Risma Sirait HKBP Duren Sawit:
Bagaimana kerjasama evangelis dengan gereja karena ada perkataan evangelis pelayanan di luar gereja. Kata St. Merphin sudah ada kerjasama Evangelis dengan Tim Sending, supaya sama semua evangelis diberdayakan dengan Tim Sending didukung surat dari Distrik, walaupun ada batasan-batasan.
St. Robin Siahaan HKBP Duren Sawit:
Pertemuan kita untuk membentuk kinerja yang lebih baik telah bertemu dengan Pokja, Marturia dan Evangelis dibawah naungan Distrik. Secara struktural dibawah Praeses tapi tidak lepas Kabid Marturia.
Sending ada 2: Kedalam dan Keluar. Disini sudah hadir ½ dari Huria. Bagaimana sending kedalam dikordinir oleh Evangelis tapi dilaksanakan Huria. External betul2 ditangani oleh Evangelis dan Pokja. Kita coba rumuskan saat ini.
Ev. Nanny Samosir HKBP Duren Sawit:
Motivasi Seksi PI. Jumlah jemaat HKBP menurun, penginjilan kita kurang maximal. Di HKBP pola yang cocok yang bisa diterima masing-masing gereja. Misalnya EE belum tentu semua Uluan bisa menerima. Bagaimana bentuk yang harus disampaikan dalam penginjilan. Bagaimana Evangelis bisa kerjasama dengan Marturia gereja?
JAWABAN:
St. Merphin Panggabean:
Bagaimana agar Seksi Sending dan Evangelis di huria sama-sama bersinergi untuk melaksanakan program2 Seksi PI. Dewan Marturia agar mengaturnya. Dana tidak ada masalah di huria karena program Marturia harus berjalan. Memang kegiatan gereja banyak yang ceremonial2. Kita sama-sama agar Pekabaran Injil menjadi perhatian di huria-huria. Evangelis mendekatkan diri dengan Marturia Huria agar bisa berjalan bersama-sama. Sekarang yang ke depan ini bagaimana mengembangkan program2 Seksi PI huria jadi tidak benar Evangelis hanya pelayanan di luar gereja.
Ev. Wilfried Manurung:
Pengalaman saya waktu saya Seksi Sending saya berbicara dengan Sintua untuk menaikkan anggaran. Tapi kami selama ini Evangelis bila mau pelayanan kami patungan kumpulin uang. Di Pasar Minggu pasti ijin-ijinnya minta ke Keamanan setempat, demikian juga pelayanan ke TPU Cina Kebon Nanas. Evangelis itu ada serasa tiada. Mengenai EE Amang Togu akan ikut seminar ke Parapat untuk merumuskan metode penginjilan.
Konsep kita masing-masing untuk kita rumuskan bersama. Kita sepakat untuk melakukan pelayanan bersama walaupun sulit untuk evangelis. Di PI kah yang perlu kita gandeng. Untuk itu susunlah konsep-konsep apa yang perlu kita rumuskan.
Pdt. Advent Nababan:
Supaya tidak ada salah mengerti perlu saya jelaskan. Kita tahu bahwa Di Distrik ada Praeses, Kabid Marturia, Kabid Diakonia, Kabid Koinonia.
Kabid Marturia langsung bertanggungjawab ke Praeses. Di Kamar Marturia membentuk semacam Tim Influencer yang membantu pelayanan Marturia di tingkat Distrik dan mengorganisir resort dan huria2. Kabid Marturia Distrik ada 2 yang sudah dibentuk yaitu Pokja Marturia dan Evangelis. Secara struktural bertanggungjawab ke Distrik disitu ada kamar Marturia. Supaya tidak salah tujuan dan langkah. Semua sudah jelas di kamar Marturia ada Pokja dan Evangelis sebagai tim yang mempercepat di bidang Marturia.
Keberadaan Evangelis Di Aturan Peraturan ada 5 tohonan termasuk Evangelis. Jangan ragu itu adalah tohonan HKBP. Di AP tidak dirinci secara dalam tentang Evangelis sehingga yang namanya aturan itulah yang menjadi pengakuan kita. HKBP secara organisasi belum membuka sekolah Evangelis. Kalaupun ada sekolah sekarang adalah kebijakan Distrik. Waktu masuk sekolah tidak pernah diberangkatkan oleh gereja. Tamatpun tidak pernah dilaporkan ke gereja. Persoalannya setelah tamat “saya sudah jadi evangelis”. Tetapi HKBP tetap menerima evangelis namun sifatnya volunter, bukan untuk menggeluti ulaon huria. Makanya ada program yang dibuat evangelis sendiri, seperti yang dibuat Ketua Evangelis. Kalaupun demikian gereja menerima tapi tidak melayani gereja. Jangan kecil hati, evangelis salah satu arah gereja kita untuk PI. Yang menjadi persoalan kita menjadi Evangelis itu apakah hasil pergumulan kita, atau supaya ada kegiatan saja? Perlu ditinjau kembali di Aturan Peraturan apakah perlu dikoreksi. Tidak ada khusus anggaran untuk evangelis di gereja. Yang ada Anggaran Marturia untuk PI dan Musik. Keberadaan kita Distrik hanya sebagai kordinator di tingkat resort dan huria bukan membawa program huria ke Distrik. Tugas kita memfasilitasi huria bila kesulitan. Kalau tidak ada perubahan diaturan kita tentang Pemberitaan Injil kita akan begini2 saja. Bagaimana kita bisa membangun Yayasan Pekabaran Injil Antardenominasi.
SESI II
PEMBANGUNAN PEKABARAN INJIL SECARA KONTEKSTUAL DI DAERAH PERKOTAAN
Pdt. Robert Pandiangan,M.Th.
Nama asli Sontar Robert Saut Pangihutan Pandiangan.
Tahun 1998 sudah pelayanan penginjilan sampai ke Batu Malang. 2020 HKBP berbicara soal penginjilan dengan sebutan Reposisi Pekabaran Injil. Ada seminar besar di Sipirok dengan mengangkat dokumen-dokumen HKBP yang berkaitan dengan Pekabaran Injil.
Sesuai judul materi pembangunan ada proses yang kita harapkan supaya Pekabaran Injil di Jakarta benar benar bisa kita layani dengan baik dan bisa dirasakan warga jemaat dan masyarakat, termasuk pemerintah kita juga merasakan kehadiran pelayanan Injil HKBP ditengah-tengah kota ini. Jakarta adalah lokomotif pelayanan di HKBP. Kalau Marturia dan Evangelis benar-benar bisa melayani maka akan menjadi panutan dan menjadi acuan melayani di tempat-tempat lain. Telah dibuat materi dalam bentuk power point. Pemaparan materi.
Tuhan menghendaki kota perlu didoakan untuk kesejahteraan kota. Dewan Marturia, Pokja, Evangelis ayo di tengah masalah dan tantangan ada peluang. Dari pihak gereja ada juga masalah, sikap yang exclusive. Mau menang sendiri. Kami berpindah-pindah tempat. Untuk itulah kita saling membantu. Jangan sibuk hanya internal, supaya peduli external gereja. Sering kita melihat melihat perbedaan kaya miskin di gereja. Supaya kita membuka diri bentuk pelayanan improvitatif, ada improvisasi. Ada tugas besar gereja banyak yang harus kita pahami secara theologi dan gerejawi. Perlu kita jaga muatan pribadi menjajah dogma, kebudayaan, kolonialis kegerejaan, bentuk2 janji2. Bentuk pelayanan konseling tidak diminati oleh jemaat. Konselor harus yang sudah mengenal Tuhan mengajarkan ajaran-ajaran Kristen yang benar. Hindari yang bukan mengajari kasih Kristus. Perlu pelayanan holistik misalnya mengunjungi janda, jemaat yang susah. Reposisi PI ada gereja jejaring. Pelayanan virtual kita siap menggarapnya.
PERTANYAAN:
Ev. Yusnida Napitupulu HKBP Rawamangun:
Tadi dijelaskan penyakit-penyakit sosial itulah yang dihadapi di lapangan, misalnya di Pasar Senen, di Rumah sakit ada masalah rumah tangga, anak, narkoba. Ketika kita menghadapinya kita menjadi blank tapi kita akhirnya tetap menginjili dengan kemampuan talenta yang ada. Penginjilan kita di kota kepada Amang Dewan Marturia memang banyak Helen2 itu sekaran ditemui dalam pelayanan. Mari kita bersama-sama melayani. Misalnya saja di Rumah Sakit sedikit yang mau melayani. Banyak yang bisal kita lakukan pelayanan misalnya saja di rumah sakit. Kalau kita hanya memikirkan uang kita tidak akan melangkah. Ada 6 bidan pelayanan, mungkin 3 atau 4 bidang tidak memerlukan uang, yaitu di Senen, di Rumah Sakit dan di sekolah.Tadi saya sudah bicara dengan Marturia Perumnas Klender memberikan respon yang positif untuk melayani di rumah sakit. Bisa bayangkan kita bisa melayani di seluruh rumah sakit, sekolah di DKI ini dan Pasar Senen. Kita jangan terpaku kepada uang-uang. Saya bersedia mengadakan bimbingan ke gereja-gereja.
Ev. Kristina Hutagaol HKBP Slipi: Punya pengalaman 3 tahun pendampingan kepada seorang ibu rumah tangga korban KDRT, bukan terjadi di gereja tapi orang Batak. Suami suka memukuli isteri. lalu saya bilang lapor saja ke Polisi. Lalu keluarga mengatakan Evangelis kog gak ada kasih ngajarin istri lapor. Saya pikir mending bertobat di penjara. Mungkin para evangelis kita dilapangan menemui hal-hal seperti ini. Akhirnya orang tersebut dipenjara 1 hari. Kami perlu dibekali. Bagaimana kami surfive menghadapi masalah ini?
St. Rosmaida Siagian HKBP Kapuk
Kenapa dari tadi semua bicara evangelis, HKBP Kapuk tidak ada Evangelis. Apakah di semua gereja perlu evangelis? Bila perlu apakah kita minta ke Distrik?
JAWABAN:
Benar tantangan yang ditayangkan. Untuk itu Marturia sedang menjajagi pelayanan di rumah sakit. Pelayanan di rumah sakit harus dengan pendekatan dan MOU. Di HKBP Karnolong kita ajak berdoa yang bukan Kristen hatinnya terbuka. Pintu yang paling baik tidak menanyakan persoalannya. Bila ada kasus kita mulai dari persahabatan. Bila ada penyakit2 sosial kita harus memahami dengan baik dan bersahabat. Kasus2 itu harus dipelajari dulu dengan baik. Perlu saling memahami, di Dewan Marturia sudah diprogram untuk setahun.
Kasus per kasus unik. Bila kita melayani harus mendengar dari suami dan istri dan kita sebagai mediator. Jalan hukum tidak pernah kita tawarkan walaupun itu jalan terkahir bagi orang-orang tertentu. Kita sebagai Evagelis juga sebagai mediator. Kita diutus Tuhan untuk mendamaikan.
Tidak ada keharusan Evangelis di huria. Soal pengadaan Evangelis bukan pekerjaan saya. Marturia dapat berjalan walaupun tidak ada evangelis. Bisa saja dikordinasikan dengan evangelis.
PERTANYAAN:
Ev. St. Nanny Samosir HKBP Duren Sawit:
Seolah-olah pekerjaan penginjilan dikerjakan hanya seorang Evangelis. Sepertinya yang duduk di Marturia dan Evangelus perlu 4-6 bulan sekali ada pertemuan-pertemuan membuat lebih yakin dan percaya. Kalau kita turun melayani harus ada persiapan agar bisa melayani, untuk itu Pokja agar membuat pembekalan-pembekalan.
Ev. Togu Hutagaol HKBP Jl. Jambu Menteng
Penyakit-penyakit sosial itulah yang dihadapi dalam pelayanan sekarang. Bukan hanya HKBP masuk ke pelayanan itu. Sebaiknya Marturia kita buat pelatihan-pelatihan. Kasus-kasus di kota banyak, perlu dilayani continue. Masyarakat Batak malu konseling ke Pendeta.
JAWABAN:
Siapapun bisa melaksanakan penginjilan. Bersyukur di Jakarta pernah ada 4 kali penahbisan Evangelis. Yang sudah ada sekarang ada Marturia dilatihlah pelayan penginjilan. Dengan persahabatan kita bisa menyampaikan firman Tuhan. Kemampuan mengajar perlu. Semoga Distrik bisa membuat pembekalan.
SESI III
TRANSFORMASI SPIRITUALITAS
Pdt. Advent Nababan
Memaparkan materi. Tidak ada sesi tanya jawab.
SESI IV
DISKUSI MARTURIA & EVANGELIS & POKJA
St. Robin Siahaan HKBP Duren Sawit: Dipersilahkan kepada Dewan Marturia untuk menyampaikan permasalahannya.
PERTANYAAN
St. Rayo Mastinur Hutabarat HKBP Kayu Tinggi:
Yang dialami sebagai Dewan Marturia ada 2 Evangelis tetapi selama ini 3 tahun tidak pernah bersama kami melayani Sendingdi HKBP Kayu Tinggi. Melihat kondisi jemaat menurun kehadiran di Ibadah dan Partangiangan, sebagai Dewan Marturia kurang diperhatikan. Padahal kalau tidak ada pengiring musik dan Song Leaderlangsung Marturia disalahkan. Memohon penerangan bagaimana Dewan Marturia memotivasi jemaat aktif kegiatan gereja misalnya Partangiangan dan Kategorial. Kami akan menyampaikan kepada teman Evangelis agar bekerjasama di gereja dalam satu Program Marturia.
St. Robin Siahaan HKBP Duren Sawit:
Bagaimana komitmen Dewan Marturia soal pemberdayaan Evangelis di gerejanya. Kalau ada program Distrik ada masalah dengan Sentralisai. Bagaimana kalau kita berdayaan seluruh Dewan Marturia di Distrik ini, misalnya program Penginjilan di Jambi, masing-masing huria membuat Program ke Jambi dengan anggarannya misalnya 5jt. Kalau ada 50 huria sudah 250jt. Jadi berkordinasilah Pokja, Evangelis dan semua Dewan Marturia. Begitu juga kegiatan external dan internal.
Ev. Hebron Manalu HKBP Suprapto:
Bila ada program dari Distrik kunjungan bila dibuat serentak semua huria membuat anggaran masing-masing huria misalnya min.2-5 juta.
St. Ev. Holong Aritonang HKBP Slipi:
Antara Evangelis dan Marturia di HKBP Slipi tidak ada masalah. Evangelis mampu berkordinasi dengan Marturia dan Sending. Misalnya Pendeta tiba-tiba berhalangan pelayanan diserahkan kepada evangelis. Tugas evangelis yang dikerjakan. Kami bekerjasama dengan EE Malang. Mengajak jemaat online tidak mudah. Jemaat belajar EE.
St. Robin Siahaan HKBP Duren Sawit: Sebaiknya kolaborasi dengan Marturia Distrik. Misalnya ada program penginjilan ke Jambi, apakah HKBP Slipi siap membuat programnya?
JAWABAN:
St. Merphin Panggabean: Marturia melalui Seksi Sending HKBP Kayu Tinggi agar mengajak Evangelisnya agar dapat melaksanakan program PI yang dibuat. Evangelis dan Marturia agar menurunkan egonya duduk bersama membicarakan pelayanan penginjilan. Buatlah satu terobosan di Partangiangan misalnya ada diskusi dll.
Ev. Wilfried Manurung: Jumlah jemaat menurun. Ada pengalaman saya, kita harus mendekati jemaat yang tidak bergereja lagi dari rumah ke rumah. Tidak usah terlalu formal secara santai saja. Pengalaman saya dari 10 orang yang dikunjungi ada 3 orang yang kembali bergereja.
PERTANYAAN:
St. B. Pakpahan HKBP Sutoyo:
Di Sutoyo berjalan dengan baik kegiatan Dewan Marturia. Ada Sending, Musik, Tim Musik dan Multi Media. Th. 2023 anggaran 127.000.000 90% untuk Sie Musik, Sending 1jt dan Tim Doa 0 swadaya. Seksi Sending jadi malas oleh karena keterbatasan biaya. Persoalan yang dihadapi di HKBP Sutoyo keterbatasan biaya hingga mempengaruhi kepada peninggakan sumber daya manusia. Di Seksi Musik ada seminar pemusik dan pembelian alat musik. Ada 1 orang Evangelis. Tapi gereja parhalado tidak mengetahui ada. Setiap ada kegiatan di Distrik tidap pernah melapor. Saran setiap calon evangelis melapor ke pendeta parhalado supaya diberangkatkan. Pelayanan Seksi Sending hanya mengunjungi jemaat yang sudah tidak bergereja dengan dana 200.000 hanya untuk membeli kue. HKBP Sutoyo ada 1400 KK.
Agar kita buat melalui Pokja keseragaman kegiatan Marturia di seluruh HKBP Distrik VIII DKI. Untuk Evangelis agar berkordinasi PI. Setiap calon Ev diberangkatkan oleh Huria, sehingga selesai bisa melaksanakan tugasnya.
St. A. Sihotang HKBP Tanjung Priok Timur:
Bila ada penutupan acara ada beberapa jemaat yang sakit didoakan.
Gereja yang hidup melakukan kegiatan Marturia. Banyak yang sudah masuk Islam, untuk itu dipertajam Evangelis membentengi kepercayaan orang Kristen. Kita menginjili ke dalam dulu. Banyak jemaat kena RPP karena pindah agama, apakah kita serius melayani ini. Marturia Distrik agar membuat program membentengi keluarga masalah ini.
St. Tom Sidebang HKBP Taman Mini:
Betapa indahnya adanya kolaborasi Evangelis dan Marturia di Distrik VIII. HKBP Taman Mini sangat positif menanggapi kolaborasi ini. Tetapi melihat rencana kolaborasi ini terasa janggal bahwa Evangelis tidak berperiodesasi tetapi Dewan Marturia bila pensiun berhenti tidak mungkin lagi anggota Marturia. Bagaimana caranya supaya kejanggalan bisa dinetralisir. Perhatian gereja terhadap 3 Dewan tetapi terhadap Dewan Marturia kurang perhatian. Hubungan gereja dengan evangelis di HKBP Taman Mini ada 4 orang hanya 1 yang sudah terlibat yaitu Ev. Robert Simangunsong.
JAWABAN:
Ev. Wilfried Manurung: Meluruskan soal rekomendasi di HKBP Sutoyo. Soal rekomendasi ada Warta Jemaat pada saat pembukaan sekolah Evangelis. Dan ada surat rekomendasi dari gereja untuk pendaftaran. Pada saat lulus dan penahbisannya juga ada surat pemberitahuan. Untuk usia pelayanan tidak mengenal usia. Secara pelayanan tidak ada batasan usia, secara struktural gereja ada.
St. Merphin Panggabean: Menanggapi HKBP Sutoyo. Harus diperjuangkan anggaran Seksi Sending yang hanya cuma 1 juta. Kewajiban gereja memberikan pembekalan kepada jemaat. Tugas Dewan Marturia memotivasi Seksi Sending agar melaksanakan PI. Harus diyakinkan kepada ruas betapa pentingnya Pekabaran Injil di jemaat gereja
Untuk St. Tom Sidebang. Tidak ada batas umur Sintua. Selama masih ada kesempatan kita dapat melayani.
SESI V
MARTURIA DAN TAHUN PROFESIONALISME
Praeses Pdt. Bernard Manik,M.Th.
Memaparkan materi:
Injil harus diberitakan ke seluruh dunia dengan cara apapun, keadaan apapun dengan kolaborasi dan peran ke3 unsur tersebut.
Tantangan yang dihadapi sekarang kita harus kreatif menciptakan metode2 baru penginjilan. Banyak youtuber2 pendeta berkhotbah harus selektif karena banyak aliran2 yang sesat. Mudah2 dengan berdiakonia injil diterima. Dalam derasnya arus iptek kita juga harus ada perubahan. Penginjilan tidak bisa merasa nyaman dengan metode-metode lama kita perlu perubahan walau banyak tantangan. Keteladanan kita diukur dari tingkah laku kita. Tantanganya ruas HKBP ibadah di Mall. Terjadi degradasi di HKBP.
Menjadi profesional tidak mudah banyak konflik. Bagaimana kita menampilkan diri kita. Kalau kita menyampaikan kepada orang dengan baik maka apa yang kita sampaikan menjadi sangat berharga dan bernilai dengan penampilan diri kita.
PERTANYAAN:
St. Hotma Sianturi HKBP Jatiwaringin:
Di HKBP Jatiwaringin Ketua Seksi Sending adalah evangelis sehingga evangelis benar-benar diberdayakan. Banyak pelayanan keluar ke marginal, Pasar Senen, ganguan jiwa dan kaum peminta-minta. Kapan Evangelis menjadi Liturgis? Evangelis sudah menjadi pelayan diluar gereja. Evangelis ingkon marsidohot kegiatan gereja. Metoda penginjilan untuk kaum muda maks.1 menit. Sosmed yang menarik anak muda Tiktok, IG ini menjadi tantangan bagi kita. Kalau bisa dalam jangka dekat Ibadah di mall bisa terwujud.
Ev. Pontus Purba HKBP Tebet:
Tahun 2004-2008 Ketua Sending program membuat Konselor. Pelayanan di LP berlangsung sampai sekarang walau tidak rutin. Biaya sending sangat besar. Pelayanan ke Bonapasogit kurang efektif, karena tidak kerjasama dengan Distrik. Supaya ada delegasi dari Distirk supaya bisa berkolaborasi dengan Distrik.
St. Tru Tarida Hutagalung HKBP Pasar Minggu:
Evangelis di HKBP Pasar Minggu sudah mengenal 10 tahun lalu melalui Ev. Indra Hutauruk/br. Tobing. Jemaat banyak pedagang, pekerja terminal dan anak kos. Pelayanan ke marginal lumayan. Setiap bulan Minggu ke-4 selalu dibuat Kebaktian Kaum Marginal ada dana dari gereja.
St. J. Gultom HKBP Puloasem:
Ada evangelis Ev. Delima Simatupang. Akan membicarakan dengan Dewan Marturia tentang kerjasama dengan Evangelis dan Pokja.
St. Murniati Sihalolo HKBP Kayu Putih:
Keadaan Marturia selalu melaksanakan kunjungan internal misalnya jemaat yang sudah lama tidak ke gereja. Tahun ini ada penyegaran Seksi Musik organis dan olah vokal. Adakah pembekalan dari distrik atau dari gereja2? Adakah pelatihan dalam saxophone, tadinya di gereja ada 14 peserta dan sekarang anggotanya menurun sangat perlu penyegaran. Tidak ada evangelis di gereja. Bersedia berkolaborasi. Sudah ada program kunjungan Panti Jompo.
St. Hotmatiur Manurung HKBP Kernolong:
Ada 4 evangelis sudah lanjut usia diatas 70an. Kami mendukung untuk kolaborasi, tapi kepengurusan ada periodesasi, jadi sebaiknya diambil oleh Distrik. Kita sudah terdesak waktu dalam pelayanan penginjilan karena jemaat kita semakin berkurang.
JAWABAN:
Secara umum sharing pengalaman ternyata kita punya keinginan berkolaborasi. Distrik tidak mengambil pekerjaan huria, tapi mengkordinir untuk melaksanakan program huria. Huria adalah kekayaan Distrik. Tim Marturia Distrik agar mendata yang dapat memberi pembekalan musik.
HKBP Pasar Minggu punya penginjilan yang sangat konsisten. Penting kita menyentul kaum marginal. Ini bisa menjadi model karena mereka punya pelayanan rutin kaum marginal.
PERTANYAAN:
Ev. Togu Hutagaol HKBP Menteng: Semua masukan pengalaman sudah dijawab. Yang perlu dilakukan: Bagaimana kita membentuk pelatihan-pelatihan. Agar dilibatkan mantan marturia/pendeta pensiun berkolaborasi karena mereka berpotensi. Banyak jemaat yang sudah keluar gereja yang harus dilayani.
Ev. St. Masriani Bakara HKBP Pasar Rebo: Ketika masuk Ev diwartakan tetapi waktu pentahbisan tidak. Saya sekarang aktif di Marturia. Saat ini pendeta/sintua tidak setuju ibadah alternatif, ini degradasi. Tolonglah agar gereja2 itu Pendeta dan Sintua sama pemahanannya dengan Ibadah Alternatif. Banyak jemaat bergereja di Mal. Lonjakannya sangat luar biasa.
Ev. Risma Sirait HKBP Duren Sawit:
Di HKBP Duren Sawit aktif marturia dan akan pelayanan ke Bonapasogit. Memang pada saat pentahbisan hanya salam-salam saja. Agar kita melangkah lagi ibadah di mal. Kita kerjasama dengan Marturia setempat.
Ev. Eltiani Pasaribu HKBP Cijantung:
Pada saat ibadah umum ada pendeta menegur pemusik karena style anak muda sekarang. Bagaimana kalau di gereja musiknya lebih menyesuaikan dengan anak muda.
Ev. Dina Marpaung HKBP Cakung:
Kenapa kalau melayani di huria karena tujuan pengijilan. Saya melayani memberi pelatihan salon, menjahit. Tapi ketika saya menginjili dilarang.
Ev. Martha Tambunan HKBP Cipayung Cilangkap :
Kami tidak pernah berbicara dengan Marturia tentang pelayanan penginjilan.
St. Rosmaida Siagian HKBP Kapuk:
Evangelis tidak ada. Bila girang lagu bila lagu girang bisa goyang. Agar diberi penjelasan bila pemandu lagu bergoyang bila lagu yang ceria.
Ev. Nanny Samosir HKBP Duren Sawit:
Angka jemaat yang hadir 26 persen bagaimana sikap kita? Pokja agar membuat PI yang tepat bagaimana? Buat program zending menyenangkan.
JAWABAN:
Ev. Togu Hutagaol: Konteks sekarang Revolusi Industri 1.4 jadi perlu dipikirkan pelatihan yang berkesinambungan. Dulu Distrik Jawa Kalimantan bisa membentuk Tim Evangelis yang kokoh.
Ev. St. Inang Masriani: Ibadah alternatif sudah disetujui Rapat Pendta Hatopan HKBP. Tapi tidak menyelakan bila ada gereja yang selektif. KarenKa perlu diarahkan pendtanya. SEbaiknya latihan song leader dan tim musik. Pendeta perlu membriefing.
Untuk HKBP Duren Sawit bersendinglah ke Bona Pasogit. Perlu mengunjungi perkampungan Bibelvrous Sinaksak.
Boleh sekali melayani di huria. Tetapi secara korps parhalado harus menggabungkan diri supaya diberi jadwal. Pelatihan2 penting kalau sudah bergabung parhalado akan diakomodir oleh Parhalado.
Untuk Ev. Marta Tambunan. Sebelum Rapat Huria ada Rapat Dewan disitulah disampaikan.
Persentase HKBP sekarang 40 persen yang mengikuti. Ada gereja yang 26 persen di Jakarta. Akan dicapai 70 persem untuk itu kita rancang program2 yang menarik jemaat. Terus kembangkan yang cocok di gerja untuk mengjangkau jemaat. 6.5 juta jiwa jemaat HKBP di Database 2,5 juta jiwa.
Rapat selesai ditutup pkl. 12.05 WIB
CATATAN KESEPAKATAN
1.Komunikasi dan pertukaran informasi Dewan Marturia, Seksi PI Huria dan Evangelis tetap berjalan melalui WAG dibatasi untuk pembicaraan program2.
2.Pertemuan rutin antara Marturia, Evangelis dan Pokja diadakan 1 - 2 bulan sekali tempatnya bergiliran. Diselingi pelatihandan pembinaan yang di perlukan
3.Merintis Parmingguon di Mal di sekitar Jabodetabek PIC Ev. Risma Sirait dan St. Edhy Hutagalung
4.Merintis Parmingguon di Pasar Senen PIC Ev. Yusnida Napitupulu dan St. Fernando Sihombing
5.Program Dewan Marturia Seksi PI Huria selama setahun di share ke Pokja dan Evangelis untuk agar dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatannya.
Notulis, Ev. Yusnida Napitupulu
Leave A Comment